Madinaworld.id – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan adanya kemungkinan Omicron meningkatkan resiko infeksi ulang terhadap penyintas Covid. Para penyintas yang sebelumnya telah terinfeksi Covid dapat lebih mudah terinfeksi kembali, jika dibandingkan dengan varian lainnya.
“Studi saat ini sedang berlangsung termasuk penilaian tingkat penularan, tingkat keparahan infeksi juga gejala, kinerja vaksin dan tes diagnostik, serta efektivitas pengobatan,” papar WHO, seperti yang tertulis dalam keterangan pers Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada Rabu (1/12).
“Akan tetapi informasinya masih terbatas. Informasi lebih lanjut tentang hal ini akan diperbaharui dalam beberapa waktu mendatang,” tambah WHO.
Berdasarkan kasus di Afrika Selatan, data awal menunjukkan terjadinya peningkatan tingkat rawat inap. Akan tetapi ada kemungkinan hal tersebut terjadi karena meningkatnya jumlah orang yang terinfeksi, bukan akibat infeksi spesifik dari Omicron.
Pasalnya hingga saat ini belum ada informasi yang menunjukkan bahwa gejala yang terkait dengan Omicron berbeda dari varian lainnya.
“Jumlah orang yang di tes positif telah meningkat di wilayah Afrika Selatan yang terkena varian ini, tetapi studi epidemiologi sedang dilakukan untuk memahami apakah itu karena Omicron atau faktor lainnya,” kata WHO.
Hingga berita ini ditulis, WHO belum dapat menyimpulkan secara pasti apakah infeksi Omicron dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah dibandingkan dengan inveksi dari varian-varian sebelumnya
“Semua varian COVID-19, termasuk varian Delta yang dominan di seluruh dunia, dapat menyebabkan penyakit parah atau kematian, khususnya bagi orang-orang yang paling rentan, sehingga pencegahan selalu menjadi kunci,” jelas WHO.