Sobat Madina, Sholehah Story dan Jofisah.id menghadirkan Ustadz Hanan Attaki dalam acara “Ramadhan Space” loh.
Acara yang berlangsung pada Sabtu, 16 April 2022 ini digelar dalam rangka menjalin kembali tali silaturahmi di bulan Ramadhan, setelah dua tahun terakhir tidak bisa bertatap muka dalam acara serupa.
Dalam kajiannya, pendakwah yang populer di kalangan anak muda ini menyampaikan tema ‘Menjadi Muslim Produktif dan Cuan Pahala‘.
“Kita akan berharga kalau kita eksis,” ungkap Ustadz Hanan Attaki.
Makna ‘eksis’ yang dimaksud oleh Ustadz Hanan Attaki disini, adalah banyak memberikan makna untuk orang lain. Karenanya, kita bisa dianggap eksis ketika kita bisa meng-influence orang lain untuk melakukan hal-hal yang positif.
“Salah satu hal yang menjadikan Nabi Muhammad berharga, adalah karena beliau berpengaruh,” papar Ustadz Hanan Attaki.
Sebagaimana yang disebutkan dalam hadist berikut ini:
خير الناس أنفعهم للناس
Khoirunnas anfa'uhum linnas, yang berarti:
“Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain”.
Sebagai pemilik wajah paling rupawan di dunia ini, bahkan ketampanan Nabi Muhammad SAW pun tertutup oleh akhlak mulianya. Karena sejatinya akhlak dapat menyempurnakan kekurangan lain yang kita miliki sebagai seorang manusia.
Mengambil contoh kisah Nabi Muhammad SAW beserta Khadijah, Ustadz Hanan Attaki memaparkan alasan Khadijah menikahi Nabi Muhammad SAW.
Sobat Madina tahu, apa yang dinilai oleh Khadijah sehingga mau menikahi Muhammad muda?
Alasan utamanya, karena eksistensi yang dimiliki oleh Rasulullah SAW.
Rasulullah dikenal selalu menyantuni anak yatim. Beliau juga dikenal oleh banyak janda tua karena sering membantu para janda tua yang tidak mampu.
Rasulullah juga selalu berada di barisan terdepan untuk menyelesaikan konflik yang ada di tengah masyarakat. Salah satu contoh konflik yang paling fenomenal adalah peletakan hajar aswad.
Kepemimpinan, amanah, serta tanggung jawab adalah tiga dari banyak ‘nilai’ yang Khadijah lihat dari sosok Muhammad muda.
“Bisa eksis dan mengambil banyak tanggung jawab sosial di luar, maka ketika di rumah tangga akan lebih mudah untuk ia mengambil tanggung jawab dan beban rumah tangga,” tutup Ustadz Hanan Attaki.
