Berapa besarpun pendapatan seseorang, kondisi keuangan harus tetap dikelola dengan baik. Kebutuhan sehari-hari yang terkadang tidak terkontrol, dapat menjadi salah satu penyebab tidak terkelolanya keuangan secara bijak.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menghindari hal tersebut adalah, dengan melakukan alokasi dana untuk masing-masing kebutuhan.
Dilansir dari Tempo.co, Principal Consultant dan CEO ZAP Finance Prita Ghozie mengungkapkan, terdapat tiga alokasi keuangan yang perlu untuk diperhatikan. Di antaranya ada kategori living, playing, dan saving.
Living
Living merupakan alokasi dana untuk kebutuhan sehari-hari. Termasuk di dalamnya kebutuhan makan, transportasi ke kantor, pulsa, tagihan listrik, belanja kebutuhan rumah tangga, dan kebutuhan lainnya.
Dana yang perlu di alokasikan untuk kebutuhan sehari-hari ini sebesar 50% dari penghasilan.
“Kebutuhan ini pasti berbeda pada setiap orang. Terlebih di masa pandemi, ada tambahan pengeluaran untuk membeli masker, hand sanitizer, dan berbagai kebutuhan untuk mencegah penularan Covid-19,” papar Prita.
Playing
Playing merupakan alokasi dana untuk hal apa saja yang kita suka. Dana dalam kategori playing ini biasanya digunakan sebagai bentuk penyaluran hobi. Termasuk di dalamnya membeli peralatan untuk menunjang hobi, berdonasi, berwisata, dan lain sebagainya.
Dana yang perlu di alokasikan untuk hal-hal yang disukai ini sebesar 20% dari pendapatan.
Saving
Saving merupakan alokasi dana untuk keperluan darurat. Selain bisa digunakan sebagai tabungan, dana yang dialokasikan dalam kategori saving ini juga bisa digunakan untuk dana darurat. Misalnya untuk biaya berobat anggota keluarga yang tiba-tiba sakit.
Dana darurat ini juga termasuk dana yang bisa kamu gunakan untuk membeli kebutuhan yang kamu inginkan. Misalnya untuk membeli tiket pesawat ke destinasi wisata impianmu, maupun produk yang selama ini telah kamu impi-impikan.
Dana yang perlu di alokasikan untuk kategori dana darurat ini sebesar 30% dari penghasilan.
“Kenapa angka saving ini tinggi sampai 30 persen? Karena saving bukan hanya tabungan. Saving memaksa kita untuk menahan diri,” ujar Prita Ghozie.
Madinaworld.id