BeritaPariwisata

Tingkat Okupansi Hotel di Bali Meningkat Pasca KTT G20

Madinaworld.id – Perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, memberikan dampak positif bagi sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia. Terjadi kenaikan pada tingkat hunian kamar hotel pasca KTT G20 yang digelar pada 15-16 November 2022 lalu.

“Tingkat okupansi hotel naik di kawasan ITDC (Indonesian Tourism Development Corporation), Nusa Dua pada November lalu, mencapai angka 70 persen. Tingkat hunian rata-rata 60 persen, mulai musim libur Juni – Juli yang bertahan sampai Oktober,” papar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno di Jakarta.

Dalam kesempatan tersebut Menparekraf menjelaskan bahwa di penghujung 2022 tingkat okupansi hotel di Bali diprediksi akan tetap tinggi. Terutama saat memasuki musim liburan Natal dan Tahun Baru.

“Kami prediksi ini akan terus terjadi peningkatan yang terus signifikan, oleh karena itu patut kita kawal kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif,” jelas Sandi.

Kontribusi KTT G20 terhadap perekonomian Indonesia

Kontribusi dari kegiatan kerja sama multilateral tersebut diprediksi akan mencapai angka 533 juta US$ atau setara dengan Rp. 7,4 Triliun.

Jumlah wisatawan Nusantara dan wisatawan mancanegara pada kegiatan puncak KTT G20 yang back to back dengan beberapa summit, mencapai 20.559 orang (datang) ke Bali. Adapun pengeluaran langsung atau direct spending para wisatawan menyentuh angka 575 juta US$ yang setara dengan Rp. 9T.

“G20 ini menjadi momen kebangkitan kita. Selain bidang ekonomi, bukan hanya keindahan alam, kekayaan sumber daya alam, maupun keramah-tamahan, namun ternyata kepemimpinan Indonesia di skala Global sangat diperhitungkan. Kami yakin ini akan memberikan dampak yang sangat positif terhadap pariwisata yang inklusif, tangguh, dan berkelanjutan,” pungkas Sandi.

Related Articles

Back to top button