Madinaworld.id – Bangka Belitung menjadi tuan rumah pada penyelenggaraan Kongres Halal Internasional oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang akan berlangsung pada 14 hingga 18 Juni mendatang. Bangka Belitung terpilih karena memiliki enam potensi unggulan industri halal.
Enam sektor tersebut di antaranya fesyen, kosmetik, komoditas pertanian, pariwisata, media halal, serta perbankan syariah.
Ketua MUI Bidang Ekonomi Syariah dan Halal KH. Sholahuddin Al-Aiyub mengungkapkan, selain karena enam faktor tersebut, Bangka Belitung dinilai telah memiliki kesiapan sebagai tuan rumah. Pemerintah daerah beserta masyarakat setempat memiliki konsen yang besar terhadap pengembangan industri halal dan pariwisata syariah.
“Kita juga ingin mempromosikan lokasi khusus untuk wisata di daerah, untuk saat ini Bangka Belitung siap untuk jadi tuan rumah, dan mereka ingin menunjukan destinasi wisata di Bangka Belitung, mereka juga mempunyai pengembangan UMKM halal yang berbasis desa yang sudah lama mereka programkan, itu juga ingin mereka tunjukkan ke dunia internasional,” ujar Kiai Sholahuddin seperti dikutip dari republika.co.id.
Peserta yang akan hadir dalam Kongres yang berlangsung selama lima hari tersebut, terdiri dari para pegiat pariwisata maupun asosiasi pariwisata. Adapun salah satu materi yang akan dibahas dalam kongres ialah akselerasi Indonesia sebagai pusat halal dunia.
“Kita undang mereka untuk membahas bagaimana melakukan langkah-langkah bersama untuk mengakselerasi atau mempercepat menjadikan Indonesia sebagai pusat halal dunia dan menjadi destinasi wisata syariah,” ujar Kiai Sholahuddin.
Kiai Sholahuddin juga memaparkan bahwa dalam kongres ini, para pelaku dan pegiat halal akan bertemu secara langsung guna pengambilan kebijakan terkait halal maupun pariwisata halal.
“Hal-hal yang selama ini menjadi kurang jelas bisa dikonsolidasikan dan hal-hal yang perlu dikonsolidasikan di forum ini akan dikonsolidasikan,” tutur Kiai Sholahuddin, mengutip dari mui.or.id.
Selain pegiat halal asal Indonesia, badan sertifikasi internasional yang selama ini sudah menjalin kerja sama dengan MUI juga akan diundang dalam Kongres.
“Ada sekitar 40 negara kita undang, mereka akan kita beri kesempatan menyampaikan progres terhadap perkembangan halal di negara mereka, kita juga ingin mendapatkan masukan untuk pengembangan halal di Indonesia,” ujar Kiai Sholahuddin.