Madinaworld.id – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah akan fokus pada tiga hal melalui kemitraan global untuk inklusi keuangan pada Presidensi G20 tahun 2022.
Hal tersebut disampaikan Sri Mulyani secara virtual dalam acara OECD-OJK Conference on Financial Inclusion, Financial Customer Protection and Financial Literacy in the Asia-Pasific, Kamis (2/12), seperti dikutip dari kemenkeu.go.id.
Pertama, kerangka implementasi prinsip tingkat tinggi tentang inklusi keuangan digital.
Indonesia akan mendorong inklusi keuangan melalui digitalisasi untuk meningkatkan akses keuangan baik kepada individu maupun usaha kecil menengah. Hal tersebut didasarkan pada pesatnya pertumbuhan pembiayaan digital.
Kedua, pilihan kebijakan untuk memanfaatkan layanan pembiayaan digital dan inovatif kepada usaha kecil menengah.
Pilar ini akan mencakup layanan keuangan di luar produk kredit dari lembaga keuangan formal. Termasuk fintech sebagai alternatif pembiayaan usaha kecil dan menengah.
Ketiga, implementasi kebijakan dengan baik untuk meningkatkan layanan keuangan bagi usaha kecil dan menengah.
Pilar ini akan mencakup harmonisasi usaha menengah dan kecil untuk meningkatkan ketersediaan dan aksesibilitas data agregat.

“Mempercepat inklusi keuangan sangat penting dalam keketuaan kita (di G20), namun kami juga percaya bahwa beberapa isu lintas sektor di luar hal tersebut juga penting. Oleh karena itu kami juga memberikan perhatian pada isu mengenai perlindungan konsumen dan literasi keuangan dalam pembahasan inklusi keuangan,” papar Sri Mulyani.
Upaya peningkatan perlindungan terhadap konsumen akan menjadi sangat penting. Hal ini seiring dengan perkembangan industri jasa keuangan yang semakin kompleks dan dinamis, yang bahkan semakin memunculkan kerentanan terhadap risiko baru.
“Kita perlu memperkuat sistem perlindungan konsumen untuk meningkatkan pemberdayaan konsumen, meningkatkan kesadaran lembaga keuangan, dan tentang pentingnya perlindungan konsumen pada akhirnya kita ingin mencapai peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap sektor jasa keuangan,” tegas Sri Mulyani.