Keluarga merupakan lingkungan sosial terkecil. Sebelum berada di lingkup lingkungan sosial yang lebih besar, anak harus dibekali dengan pendidikan karakter dalam keluarga.
Pendidikan karakter dalam keluarga dapat dilakukan sedini mungkin. Dikutip dari Pendidikan Karakter: Strategi Membidik anak di Jaman Global karya Doni Koesoema, berikut hal yang dapat dilakukan dalam pendidikan karakter dalam keluarga
Pertama, biasakan anak hidup dalam lingkungan yang positif.
Dalam konteks pengembangan karakter, orang tua berperan sebagai model peranan. Peran yang dimainkan oleh orang tua sangat penting. Karenanya, orang tua harus memahami pentingnya pendidikan karakter dalam keluarga.
Sebagai yang memberi contoh, orang tua dapat menanamkan nilai-nilai kehidupan yang bernilai positif. Karena anak lebih banyak meniru orang tua, berilah anak gambaran serta contoh dari karakter-karakter positif.
Misalnya dengan selalu menjaga sopan santun, membantu saudara yang sedang kesulitan, atau bisa juga dengan selalu berkata jujur.
Ajarkan juga para anak tentang cara beriman kepada Allah. Ajarkan anak bagaimana cara salat, berdoa, dan berbagi kepada sesamanya.
Lingkungan yang positif juga dapat dibentuk dengan selalu menggunakan kalimat atau bahasa-bahasa yang baik. Orang tua dapat memberi contoh dengan selalu menggunakan bahasa tutur yang baik.
Kedua, realisasikan karakter positif dalam keseharian.
Terapkanlah hal-hal positif tersebut di kehidupan sehari-hari. Misalnya ajarkan anak untuk selalu berdoa sebelum tidur atau saat akan makan dan minum. Bisa juga dengan selalu mengajak anak untuk salat berjamaah. Atau bisa juga dengan membiasakan anak untuk selalu berkata jujur.
Para orang tua juga bisa mengajak anak-anak dalam kegiatan berbagi dengan sesama. Seperti dalam kegiatan santunan anak yatim, atau membantu korban bencana.
Hal-hal di atas dapat dilakukan secara bertahap. Mulai dari lingkup yang dekat dan kecil yakni di dalam keluarga, hingga ke lingkup yang lebih luas di masyarakat.
Yang terpenting, dibutuhkan konsistensi dalam penerapannya. Karena jika sering diterapkan, kebiasaan-kebiasaan positif ini cepat atau lambat akan menjadi bagian dari pembentukan karakter anak. Karena pada hakikatnya, dari dalam keluarga lah seorang anak dibentuk watak, budi pekerti, dan kepribadiannya.
Madinaworld.id