Madinaworld.id – Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menargetkan 1,2 hingga 1,4 miliar pergerakan wisatawan Nusantara. Angka tersebut diharapkan dapat tercapai melalui program 100 Paket Wisata Nusantara (Pak Wisnu) yang belum lama ini diluncurkan Kemenparekraf di Jakarta.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan bahwa target 1,2 hingga 1,4 miliar pergerakan wisatawan Nusantara tersebut ditetapkan bertepatan dengan momentum libur akhir tahun.
“Saya ingin menggunakan kesempatan ini, mumpung besinya masih panas, kita tempa,” ujar Sandi dalam The Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar di Jakarta, Senin (5/12).
Dalam kesempatan tersebut Menparekraf juga mengungkapkan, program Pak Wisnu yang diluncurkan pada awal Desember ini merupakan bentuk tindak lanjut atas arahan dari Presiden Joko Widodo untuk berwisata di Indonesia saja.
“Saya diberi tugas langsung untuk mengeksekusi, dan Pak Wisnu ini merupakan bagian dari arahan Presiden,” ungkap Sandi.
Adapun dalam kegiatannya, Pak Wisnu akan dipantau secara langsung oleh Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves).
“Nanti akan dimonitor oleh Kemenkomarves dalam periode yang reguler setiap bulan, karena kita akan punya datanya melalui mobile positioning data. Jadi pake big data juga,” papar Sandi.
Dengan target pergerakan wisatawan Nusantara sebanyak 1,2 hingga 1,4 miliar, target pembelanjaan atau spending yang disasar mencapai angka Rp. 2,4 juta untuk masing-masing wisatawan.
“Berarti kalau kita lihat ini jumlahnya sangat besar, dan total kita targetkan kontribusi pariwisata ke ekonomi kita di angka 4,3-4,5 % dari PDB kita,” jelas Sandi.
Sebelumnya, Pemerintah meluncurkan program Pak Wisnu menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) untuk mengurangi jumlah wisatawan Nusantara yang berwisata ke luar negeri dengan menggencarkan gerakan berwisata di Indonesia saja. Paket wisata yang ditawarkan juga diharapkan dapat menjadi formasi tambahan dalam khazanah paket wisata dalam negeri.