BeritaBisnisEkonomi

Pandangan Dua Menteri Terkait Pengembangan Pariwisata Halal

Menteri BUMN Republik Indonesia Erick Thohir dan Menteri Pariwisata Republik Indonesia Sandiaga Uno menyampaikan pendapatnya terkait Pengembangan Sektor Industri Pariwisata Halal pada Acara Kongres Halal Internasional yang digelar di Bangka Belitung, Rabu (15/6).

“Seperti yang kita ketahui populasi umat islam Indonesia merupakan yang terbesar di dunia. Tidak kurang dari 86 persen penduduk di Indonesia adalah umat islam,” Ungkap Erick Thohir.

Pada tahun 2025 di proyeksikan bahwa populasi muslim di Indonesia akan didominasi oleh kelas menengah ke atas, artinya akan ada peningkatan daya beli umat muslim di Tanah Air dalam 2 hingga 3 tahun kedepan.

“Kita tidak ingin Indonesia hanya menjadi market bagi pasar dunia. Karena itu kita harus merefleksikan untuk bangsa kita, kepentingan ini terutama untuk umat muslim di Indonesia. Bagaimana agar jumlah umat yang besar bisa berdampak seperti ombak, jangan kita sekedar menjadi riak-riak di samudra,” ujar Erick Thohir.

Sebagai penggerak sepertiga perkembangan nasional, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah melakukan sejumlah upaya untuk menghidupkan potensi ekonomi umat yang halal dan baik.

“Selain membangun ekosistem ekonomi syariah dengan BSI sebagai penopang layanan keuangan, Kami juga berupaya mendorong pemerataan ekonomi umat dengan mengintegrasikan pengembangan ekosistem ekonomi syariah dengan program-program BUMN,” ungkap Erick Thohir.

Adapun ekosistem ekonomi syariah arahkan pada Pengembangan Sektor Riil, Wisata, Rekreasi dan Digitalisasi, hingga Pemberdayaan Ekonomi Masjid dan Pesantren.

Berdasarkan data dari State of the Global Islamic Economy Report pada 2022, 1,9 miliyar penduduk muslim dunia telah menghabiskan USD 2 triliyun, untuk kebutuhan makanan halal, farmasi halal, kosmetik halal, fashion muslim, pariwisata dan produk ekonomi kreatif, termasuk media dan rekreasi.

Nilai tersebut mengalami peningkatan 8,9 persen dari tahun 2020. Begitu pun dengan sektor keuangan syariah yang tumbuh 7,8 persen, sebesar 3,4 triliyun pada tahun 2020, menjadi 3,6 triliyun pada tahun 2021.

Nilai tersebut diproyeksikan akan terus bertumbuh dengan tingkat pertumbuhan tahunan kumulatif, hingga sebesar 7,5 persen menjadi mencapai USD 2,8 triliyun pada tahun 2025.

Pariwisata halal memiliki jumlah market yang sangat potensial menurut data dari data State of the Global Islamic Economy Report  pada tahun 2022 dari total 945 miliyar USD spending wisatawan dunia, 11 persennya atau sekitar 102 miliyar USD merupakan spending wisatawan muslim. bahkan indonesia pernah menduduki peringkat 5 negara dengan spending wisatawan muslim terbesar di dunia tahun 2019, dan diperkirakan akan terus meningkat.

“Oleh karena itu betapa besar potensi pariwisata halal ini kita tujukan kepada wisatawan nusantara tidak hanya untuk menarik market wisatawan mancanegara saja, tapi bagaimana kita menjawab tantangan dari besarnya market domestik kita, yang tentunya sangat potensial, untuk peningkatan devisa negara. Kita juga bisa memberikan paket sebelum berangkat umroh atau haji jamaah agar diberikan kesempatan berwisata halal di negeri kita sendiri, di Indonesia,” ujar Sandiaga Uno.

(Reporter: Farhan Adjie)

madinaworld.id

Related Articles

Back to top button