EkonomiKeuangan

Punya Usaha Sendiri? Berikut Cara Mengelola Keuangan Usaha Kecil

Jika kamu memiliki usaha rumahan atau usaha kecil yang baru kamu rintis, maka kamu perlu mengatur dan mengelola keuangan usaha kamu dengan benar agar usaha kamu bisa sukses.

Sejak adanya pandemi di Indonesia, orang-orang mulai membuka usaha yang dikelola sendiri. Akan tetapi usaha ini seringkali tak berhasil, apa penyebabnya?

Kesuksesan usaha kamu sangat berpengaruh dari pengelolaannya. Jika kamu bisa mengelolanya dengan benar, usahamu akan sukses. Dan sebaliknya, jika kamu mengelola dengan buruk maka usaha yang kamu buat bisa jadi kacau.

Selain ilmu berbisnis, kamu juga harus mempelajari faktor keuangan. Keuangan menjadi faktor penentu dalam menjalankan usaha lho, maka kamu harus bisa mengelolanya dengan baik agar usahamu sukses.

Berikut ini ada 14 cara mengelola keuangan usaha kecil untuk kamu dikutip dari BukuWarung.com.

Cara Mengelola Keuangan Usaha Kecil

1. Edukasi diri

Sebelum menjalani usaha, kamu perlu mengedukasi diri kamu terlebih dahulu. Kamu bisa mengedukasi dirimu dengan mempelajari pengelolaan keuangan.

Untuk kamu yang belum tahu, ada 4 bagian laporan keuangan

  • Laporan arus kas
  • Laporan penghasilan
  • Laporan neraca
  • Laporan modal

Dengan mempelajari pengelolaan keuangan, kamu akan mengetahui langkah apa yang diambil untuk mengembangkan usaha kecil yang kamu miliki.

2. Lakukan perencanaan

Cara mengelola keuangan usaha kecil yang kedua adalah dengan melakukan perencanaan secara umum sebelum kamu memulai usaha kecilmu.

Buatlah rencana harian, mingguan, dan bulanan. Dengan begitu, perkembangan usahamu jadi lebih terstruktur.

3. Membuat buku catatan keuangan

Keuangan dalam usaha harus dicatat. Hal ini bertujuan agar kamu dapat mengawasi segala transaksi yang keluar dan masuk. Sehingga kamu bisa melihat jika terdapat kejanggalan dalam pengeluaran yang tidak wajar.

Sediakan buku kas untuk usaha kamu, buku ini berguna untuk mendata segala pengeluaran dan pemasukan yang disertai bukti.

Selain mencatat uang keluar dan masuk, kamu juga harus mencatat utang dan piutang. Hal ini menyangkut aset atau usaha yang kamu rintis.

4. Buat anggaran secara rutin

Ketika menjalankan usaha mencatat keuangan bukanlah satu-satunya hal yang penting. Kamu juga membutuhkan anggaran atau budgeting yang bertujuan membatasi pengeluaran.

Dalam menentukan anggaran kamu juga harus menyesuaikan dengan buku kas, ya. Sehingga kamu bisa mengetahui anggaran apa yang harus ditambah atau dikurangi.

Pembuatan anggaran ini juga tak bisa dipisah antara satu periode dan lainnya. Semua harus berkesinambungan agar usaha kecilmu bisa berjalan lancar.

5. Awasi arus keuangan

Cara mengelola keuangan usaha kecil selanjutnya adalah dengan mengawasi arus keuangan usahamu. Hal ini bertujuan agar tak ada kebocoran pada kas.

Memang tak mudah dalam mengawasi arus keuangan, kamu harus super teliti dalam mengawasi kas usaha kamu.

6. Putar arus kas lebih cepat

Mengelola piutang dengan baik adalah cerminan bagaimana kamu melakukan pengelolaan keuangan dengan baik.

Utang piutang sangat berhubungan dengan perputaran arus kas, mengapa demikian?

Karena putaran arus kas akan melambat jika termin penjualan kredit lebih lambat dibandingkan pembelian kredit. Oleh karena itu, menyeimbangkan keduanya sangat penting.

7. Gunakan laba untuk kembangkan usaha

Usaha kecil yang kamu miliki dikatakan berhasil apabila mendapatkan laba yang besar. Alih-alih uang yang dihasilkan dari usaha hanya untuk keperluan pribadi, baiknya kamu gunakan untuk mengembangkan usaha yang kamu miliki.

Sisihkan minimal 10 persen dari pendapatan usaha kamu untuk ditambahkan ke modal usaha. Dengan cara ini usaha yang kamu rintis dapat terus berkembang.

8. Pisahkan uang pribadi dan usaha

Jika kamu memiliki usaha, maka sebaiknya kamu harus memisahkan uang pribadi yang kamu miliki dengan uang usahamu.

Hal ini perlu dilakukan agar modal usaha yang kamu miliki tidak tercampur dengan uang pribadi. Gunakan dua rekening berbeda, pisahkan uang pribadi dan usaha.

Kamu perlu berkomitmen agar tak menggunakan uang usaha untuk memenuhi keperluan pribadi.

9. Siapkan dana darurat

Selama menjalankan usaha kita tak pernah mengetahui nasib kita di masa depan. Hal-hal buruk bisa saja terjadi, seperti bencana alam, atau munculnya kompetitor baru.

Hal-hal seperti ini dapat membuat bisnis kamu dalam kondisi yang tidak aman. Kamu perlu menyiapkan dana darurat untuk hal-hal darurat.

Jangan gunakan dana darurat bila situasi usaha kamu tidak mengalami kerugian. Kamu harus menggunakannya dengan bijak ya.

Ketika usaha yang kamu jalani dalam keadaan normal dan stabil, anggap saja dana ini sebagai keuntungan yang kamu dapatkan dari bisnis.

10. Awasi harta, modal, dan hutang

Baik modal, harta dan hutang harus kamu catat dengan terstruktur. Sebab 3 hal ini memengaruhi keberlangsungan bisnis kamu.

Piutang merupakan harta perusahaan dan kamu wajib mencatatnya dengan baik. Jika tak dicatat dengan baik, kamu bisa kehilangan harta perushaan tanpa disadari.

Jika kamu memiliki utang kepada mitra usahamu, maka kamu perlu mencatatnya. Kamu tak bisa mengandalkan pencatatan utang yang di catat oleh mitra usahamu. Hal ini mencegah terjadinya pembayaran ganda atau klaim sepihak oleh pemberi utang.

Seluruh barang yang kamu miliki harus tercatat di buku inventaris. Lakukan pengecekan berkala agar kamu bisa memastikan tidak ada barang yang hilang.

11. Gunakan tenaga profesional

Cara ini bisa jadi opsi apabila kamu tak bisa meng-handle pengelolaan keuangan bisnis yang kamu jalani.

Kamu bisa hire orang yang berpengalaman di bidangnya agar keuangan usahamu lebih terstruktur dan bisa lebih berkembang.

12. Pisahkan akunting dan kasir

Saat kamu memiliki usaha, jangan satukan pekerjaan akunting dengan kasir. Seorang akunting yang merangkap jadi kasir kemungkinan akan memanipulasi laporan keuangan.

Hal tersebut dapat memengaruhi keuangan usaha yang kamu miliki. Oleh karena itu, kamu harus hire akunting dan kasir secara terpisah.

13. Perhatikan kontrak pihak ketiga

Partner dalam usaha kecil yang kamu jalani mungkin datang dari orang-orang terdekat. Demi mengurangi risiko terjadinya permasalahan antara kamu dengan pihak ketiga, kamu perlu melakukan perjanjian tertulis hitam di atas putih.

Jadi, ketika suatu hari ada penyelewengan kamu bisa menjadikan perjanjian tersebut sebagai bukti.

14. Gunakan software

Jika kamu tidak ingin ribet dalam mengurus usaha yang kamu jalani, kamu bisa mencari aplikasi untuk pengelolaan keuangan. Saat ini sudah banyak pilihan aplikasi untuk mengelola keuangan usaha kamu.

Nah, itu adalah beberapa cara mengelola keuangan usaha kecil yang bisa kamu terapkan dalam usaha yang sedang atau baru ingin kamu jalani. Selamat mencoba, semoga usahamu laris yaa.

Related Articles

Back to top button