Kesehatan

Masa Puber Kedua Pada Orang Dewasa, Kenali Ciri-cirinya!

Masa puber kedua identik untuk pria berusia 40-an yang tiba-tiba atau secara impulsif melakukan hal-hal yang dianggap “bandel” seperti selingkuh, membeli barang mahal yang tidak dibutuhkan, atau berhenti bekerja tanpa sebab yang jelas.

Istilah puber kedua sendiri bukanlah istilah medis. Sering juga disebut sebagai midlife crisis, kondisi ini sebenarnya merupakan suatu kumpulan gejala psikologis yang cukup kompleks. Bagi sebagian orang, puber kedua bisa jadi hal yang menyenangkan dan positif. Namun bagi sebagian lainnya, masa-masa ini bisa berujung pada depresi maupun gangguan mental lain.

Puber kedua, apa itu sebenarnya?

Dikutip dari SehatQ, puber kedua memiliki arti yang sangat berbeda dari pubertas atau “puber pertama”. Jika pada masa pubertas kebanyakan perubahan yang terjadi dipengaruhi oleh hormon, pada puber kedua, semua lebih merujuk pada kondisi psikologis.

Meski begitu, puber kedua bukanlah istilah medis dan tidak bisa dijadikan sebagai suatu diagnosis. Istilah ini hanya digunakan untuk merangkum krisis yang banyak terjadi pada orang-orang usia 40-50 tahun. Selain itu, tidak hanya pria yang bisa merasakan puber kedua. Wanita pun dapat mengalami hal yang sama.

Di usia-usia tersebut, banyak orang mengalami krisis psikologis dalam dirinya karena mereka telah atau akan mengalami hal-hal signifikan yang mengubah kehidupan. Contoh perubahan signifikan yang terjadi pada usia tersebut antara lain:

  • Anak-anak yang sudah memasuki usia lebih dewasa, seperti mulai masuk kuliah dan harus merantau meninggalkan rumah
  • Ulang tahun yang artinya tak lagi terasa seperti saat berusia 20-an atau 30-an
  • Orang tua maupun orang-orang terdekat satu per satu meninggal dunia

Selain itu, saat memasuki usia 40 tahun atau usia paruh baya seperti 50 tahun, seseorang cenderung mulai banyak mempertanyakan pencapaiannya selama ini. Pada masa-masa tersebut, tingkat kebahagiaan pun dianggap mencapai titik terendah, sebelum kemudian kembali naik saat memasuki usia lansia.

Masa puber kedua jika diibaratkan grafik kebahagiaan manusia itu berbentuk seperti huruf U, dengan usia 40-50 tahun berada di titik terendahnya. Hal ini juga disebut yang menjadi salah satu faktor penyebab orang di usia-usia tersebut mengalami suatu krisis dan berlanjut membuat mereka mencari berbagai cara untuk tetap merasa relevan dan bahagia.

Ciri Puber kedua pada pria

Stereotip yang berkembang soal puber kedua pada pria adalah pria menjadi lebih centil atau bandel saat sedang masuk fase ini. Bagi sebagian orang, hal ini memang bisa terjadi. Namun, tidak semua pria menunjukkan ciri yang sama.

Bagi pria, usia 40-50 tahun adalah usia pembuktian kesuksesan. Mereka ingin terlihat sukses, meskipun pencapaian yang sebenarnya mereka peroleh masih kurang dari yang dulu dibayangkan.

Untuk menunjukkan pencapaian itulah, setiap orang bisa melakukan tindakan yang berbeda. Sebagian menunjukkannya dengan membeli mobil baru, sebagian lagi dengan berdandan atau bergaya lebih kekinian, dan sebagian lagi bisa saja tidak menunjukkan perubahan apapun.

Ciri puber kedua pada perempuan

Sementara itu pada wanita, puber kedua adalah masa mereka mempertanyakan tujuan hidupnya ke depan. Usia ini adalah umur saat anak sudah beranjak dewasa dan mulai meninggalkan rumah, atau tidak lagi banyak berinteraksi dengan orang tuanya. Bagi beberapa ibu, ini bisa menimbulkan pertanyaan, “Lalu, apa yang selanjutnya harus saya lakukan?”.

Masa puber kedua pada wanita yang merasa karir mereka tidak lagi bisa berkembang. Ini membuat mereka jadi malas datang reuni, serta memiliki kekhawatiran tersendiri akan kondisi finansial.

Related Articles

Back to top button