Madinaworld.id – Presiden Indonesia Joko Widodo menerima kunjungan kenegaraan Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos Jr, Senin (5/9) di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Kedatangan Marcos ke Indonesia merupakan kunjungan kenegaraan luar negeri pertamanya setelah dilantik pada 30 Juni 2022 lalu.
“Suatu kehormatan bagi Indonesia menerima kunjungan luar negeri pertama presiden Marcos beserta delegasi,” ujar Jokowi.
Dalam pertemuan tersebut dibahas lima poin penguatan kerjasama bilateral di berbagai sektor kerjasama di kawasan Asean.
Pertama, mendorong volume perdagangan secara signifikan.
Dibandingkan tahun 2021, Presiden Jokowi menjelaskan bahwa angka perdagangan Indonesia-Filipina telah mengalami peningkatan hampir 50 persen.
“Indonesia secara khusus mendorong peningkatan ekspor makanan dan minuman, farmasi, serta produk kelapa dan rumput laut,” kata Jokowi.
Selain terkait potensi perdagangan, Jokowi juga mengajak Filipina untuk mengembangkan pula konektivitas di wilayah perbatasan.
“Saya mengusulkan revitalisasi jalur kapal Roro (rute) Bitung – Davao dan membuka jalur penerbangan Manado – Davao,” papar Jokowi.
Kedua, peningkatan intensitas kerjasama infrastruktur dan industri strategis
Dikatakan Predisen Jokowi bahwa beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia telah ikut serta dalam program pembangunan yang dilakukan di Filipina. Seperti kerja sama yang ditandatangani PT PAL Indonesia terkait proyek pengadaan dua kapal Landing Platform Dock, serta proyek persinyalan kereta di Manila yang diteken oleh PT LEN Railway Systems.
“Kedepan, Saya ingin semakin banyak kesempatan bagi BUMN dan perusahaan swasta Indonesia mendukung pembangunan di Filipina,” ungkap Jokowi.
Ketiga, penguatan kerjasama perbatasan
Dalam kesempatan tersebut Presiden Jokowi memaparkan bahwa pihak Indonesia-Filipina sepakat untuk meninjau kembali dua perjanjian pengamanan perbatasan. Adapun peninjauan perjanjian tersebut dilakukan agar tetap relevan bagi masyarakat di perbatasan.
“Yaitu Revised Border Crossing Agreement danThe Border Patrol Agreement,” papar Jokowi.
Keempat, pertahanan dan keamanan
Dari pemaparan yang diberikan Presiden Jokowi, Indonesia-Filipina akan mendorong penguatan kerjasama terkait keselamatan dan keamanan perairan di wilayah perbatasan.
“Saya sangat menghargai telah dilakukannya penandatanganan the Agreement on Cooperative Activities in the Field of Defense and Security. Saya senang kita telah memperbaharui the Trilateral Cooperative Arrangement (TCA) antara Indonesia, Filipina, dan Malaysia, karena sangat penting dalam mengamankan jalur perairan dari ancaman penyanderaan dan penculikan,” ungkap Jokowi.
Kerjasama kawasan
Dalam pertemuan tersebut juga dibahas terkait pentingnya memperkokoh sentralitas dan persatuan ASEAN. Jokowi mengatakan bahwa Indonesia ingin memastikan bahwa ASEAN terus menjadi lokomotif stabilitas perdamaian dan kemakmuran kawasan, serta harus mampu mengatasi berbagai tantangan kedepan dan memperkokoh penghormatan terhadap Piagam ASEAN.
“Dan untuk memperkuat sentralitas ASEAN saya menggarisbawahi pentingnya implementasi
ASEAN Outlook on the Indo Pacific melalui kerjasama yang konkret dan inklusif,” pungkas Jokowi.