Gaya HidupParenting

Jenis-Jenis Parenting, Anda Termasuk yang Mana?

(sumber: pexels.com/Josh Willink)

Pengasuhan atau parenting adalah interaksi antara anak dan orang tua. Termasuk di dalamnya perawatan yang diberikan orang tua terhadap anaknya, memberi makan anak, melindungi, dan membimbing anak.

Terdapat lima jenis pengasuhan berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Diana Baumrind. Di antaranya: authoritarian, authoritative, permissive, neglectful, dan overprotective parenting. Dikutip dari karya Life Span Human Development karya Carol K. Sigelmen, berikut pemaparan jenis pengasuhan:

Authoritarian Parenting

Jenis pengasuhan yang merupakan kombinasi dari tingginya kontrol dan rendahnya penerimaan dari orang tua.

Orang tua memaksakan peraturan, mengharapkan kepatuhan, jarang menjelaskan mengapa anak harus memenuhi peraturan-peraturan tersebut. Biasanya mengandalkan kekuasaan seperti hukuman fisik untuk memenuhi kebutuhannya.

Authoritative Parenting

Jenis pengasuhan yang lebih fleksibel karena adanya keseimbangan antara kontrol dan penerimaan. Orang tua mengendalikan dan menggunakan kontrol, namun dalam penerapannya meraka juga menerima dan responsif.

Orang tua membuat peraturan yang jelas serta konsisten dalam penerapannya. Penjelasan dan pengertian yang masuk akal terkait aturan dan batasan yang dibuat juga diberikan oleh orang tua.

Anak juga turut disertakan dalam pengambilan keputusan keluarga, dan orang tua bersifat responsif terhadap kebutuhan dan sudut pandang anak. Pendapat dari anak dihormati dan diterima secara demokratis.

Permissive Parenting

Jenis pengasuhan dengan kontrol yang rendah dan penerimaan yang tinggi. Anak-anak tidak diberikan struktur dan batasan. Orang tua memberikan kebebasan sebanyak mungkin kepada anak untuk mengatur dirinya.  Anak pun tidak dituntut untuk bertanggung jawab dan tidak terlalu dikontrol orang tua.

Anak dipandang sebagai seorang pribadi, mendorong anak untuk tidak berdisiplin, dan anak diperbolehkan untuk mengatur tingkah lakunya sendiri. Orang tua cenderung tidak menegur atau memberikan peringatan apabila anak sedang dalam bahaya. Hanya sedikit bimbingan yang diberikan orang tua dalam pola asuh ini.

Neglectful Parenting

Pola asuh yang merupakan kombinasi dari rendahnya kontrol dan penerimaan yang rendah juga. Orang tua tidak melibatkan diri dalam pengasuhan. Mereka terlihat tidak peduli dan bahkan menolak anak mereka.

Pola asuh ini umumnya memberikan biaya dan waktu yang sangat minim kepada anak. Waktu orang tua banyak dipakai untuk keperluan ekonomi seperti bekerja, dan biasanya mereka terlalu menghemat biaya untuk anak mereka.

Seorang ibu yang depresi, yang cenderung menelantarkan anak secara psikis maupun fisik, termasuk dalam pola asuh ini. Dampak dari pola asuh ini akan membentuk karakter anak yang moody, impulsif, kurang bertanggung jawab, tidak mau mengalah, self esteem rendah, sering membolos, dan sering bermasalah dengan teman-temannya.

Overprotective Parenting

Pola asuh dimana orang tua memiliki kekhawatiran berlebih terhadap anak. Orang tua khawatir kebutuhan anaknya tidak terpenuhi, serta takut dan cemas apabila terjadi hal-hal buruk terjadi pada anaknya.

Dalam pola asuh ini anak akan mendapat banyak larangan yang dapat menghambat aktivitas mereka. Kehidupan anak juga menjadi tidak bebas. Anak akan menghabiskan lebih banyak waktunya di dalam rumah.

Akibat jangka panjangnya, anak cenderung lebih mudah bergantung pada orang lain, menjadi mudah cemas, kurang dewasa, serta tidak dapat menyelesaikan hal mendasar.

Related Articles

Back to top button