BisnisEkonomi

Geliat Bisnis Franchise di Tengah Pandemi

Pandemi yang terjadi sangat berdampak pada semua bidang usaha, tak terkecuali bisnis waralaba atau franchise.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan, bisnis franchise yang paling banyak merasakan dampak dari pandemi adalah makanan dan minuman.

“Mereka ada penurunan omzet bisa sampai 30 persen atau lebih karena ada juga franchise yang jualannya masuk ke dalam mal, mal tutup pasti terpengaruh,” ujar Oke dalam jumpa pers Indonesia Franchise Forum dan BizFest 2021 secara virtual, seperti dikutip Kompas.com.

Oke menuturkan, franchise terpukul namun tak sampai gulung tikar. Hanya penurunan omzet saja.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menerangkan, jika pelaku bisnis franchise harus bisa beradaptasi di masa pandemi.

Kunci Bertahan di Tengah Pandemi

Sementara Ketua Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia Tri Rahardjo menjelaskan ada berbagai cara yang dilakukan pengusaha franchise untuk bertahan di masa pandemi.

  1. Mereka masuk ke platform pesan antar makanan.
  2. Menggunakan konsep drive-thru.
  3. Tetap melakukan adaptasi dengan penjualan, penjualan mereka tak mengandalkan offline saja tetapi juga di online.

“Seperti yang dilakukan oleh industri di bidang retail yang menerapkan skema bisnis Offline to Online (O2O). Mereka sudah membuat aplikasi yang memudahkan konsumennya melakukan transaksi hingga menjadi database, sarana dan promosi yang sangat aktif kepada pelanggan,” kata Tri.

Angin Segar bagi Pelaku Bisnis Franchise

Tri Rahardjo mengatakan, berdasarkan data yang dimilikinya di kuartal IV-2021, sebanyak 25 persen pelaku bisnis franchise sudah pulih 100 persen.

Tri menuturkan berdasarkan survei kecil-kecilan yang dilakukan Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia yang melibatkan 30 responden, tercatat sebanyak 25,8 persen menjawab bahwa bisnisnya berangsur normal 90 hingga 100 persen.

Selain itu 32,3 persen responden mengaku bisnisnya akan normal dari 80-89 persen, dan 16,1 persen responden yang mengaku bisnisnya akan kembeli tumbuh 70-79 persen dibanding di awal pandemi.

“Artinya apa, kami melihat bahwa di tengah pandemi ini pelaku usaha optimistis menatap masa depan dan akan melakukan pengembangan bisnis di 2022,” kata Tri Rahardjo.

Selama masa pandemi, bisnis franchise terus melakukan upaya untuk bertahan di masa pandemi. Usaha ini membuahkan hasil dengan adanya pertumbuhan kembali bisnis mereka.

Related Articles

Back to top button