Madinaworld.id – Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan upaya whole genome sequencing (WGS) di kawasan Asia Tenggara. Hal tersebut dilakukan guna mendeteksi keberadaan varian baru Covid-19 Omicron.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyatakan, metode WGS telah dilakukan untuk spesimen pelaku perjalanan yang baru tiba. Beberapa pelaku perjalanan internasional yang telah masuk Indonesia sejak pertengahan Oktober 2021 pun telah menjadi spesimen.
“Selain itu sebagai satu kesatuan, tracing juga akan dilakukan sesuai prosedur yang ada, yaitu mendeteksi orang yang pernah berinteraksi dengan kasus positif yang datang dari luar negeri,” papar Wiku dalam agenda keterangan pers di Graha BNPB, Kamis (2/12), seperti dikutip dari covid19.go.id.
Disamping itu, dalam upaya mencegah meluasnya penularan kasus di dalam negeri, pemerintah melakukan upaya penanganan dini dengan penelusuran kontak pasien positif COVID-19.

“Dengan melakukan upaya penanganan dini seperti penelusuran kontak erat, ditujukan segera memutuskan alur penularan, melindungi kelompok rentan, dan pengetatan aktivitas masyarakat yang lebih ketat,” ujar Wiku.
Secara sederhana, terdapat empat tahap upaya penelusuran kontak erat.
- Melakukan diagnosis 1 kasus positif sebagai titik awal penelusuran kontak erat.
- Identifikasi melalui wawancara oleh tracer kepada kasus positif.
- Upaya menghubungi daftar orang hasil tracing untuk diberikan informasi terkait karantina, durasi karantina, gejala-gejala yang harus diwaspadai, dan waktu untuk melakukan pemeriksaan COVID-19.
- Mengulang kembali tahap pertama jika ditemukan kasus positif dari daftar kontak erat yang telah dihubungi.