Berita

Badan Geologi Kementerian ESDM Kaji Wilayah Relokasi Terdampak Semeru

Madinaworld.id – Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral akan mengkaji wilayah relokasi desa yang terdampak erupsi Gunung Semeru.

“Tempat yang nanti kita usulkan memenuhi standar untuk sebuah desa, yang bukan hanya untuk saat ini juga, namun untuk masa yang sangat panjang, jauh ke depan, jadi ini membutuhkan ketelitian dan kehati-hatian untuk menentukan,” ungkap Sekretaris Badan Geologi Ediar Usman, Kamis (9/12).

Relokasi wilayah terdampak erupsi Gunung Semeru memerlukan kajian menyuluruh guna menjaga keamanan masyarakat.

“Karena harus lengkap pemetaan geologi, morfologi, sungai, dan juga pemetaan air tanahnya. Tim Badan Geologi akan ke lapangan untuk melakukan pemetaan dan identifikasi wilayah yang aman untuk ke depan.

Lokasi terdampak guguran awan panas Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang. (sumber: media sosial Thoriqul Haq)

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Andiani memaparkan, wilayah relokasi harus memastikan keamanan dari dampak bencana dan keberadaan sumber daya air.

“Karena menentukan lokasi relokasi itu tidak hanya aman dari sisi ancamannya, tapi kita harus memastikan juga keberadaan sumber daya airnya ada. Jadi jangan sampai nanti ditempatkan di sana (lokasi baru), masyarakat tidak bisa melanjutkan hidup, atau pindah lagi ke (desa) yang lama, karena tidak ada air. Itu memang betul-betul harus komprehensif. Melihatnya jangka panjang,” ujar Andiani.

Sementara itu, status Gunung Semeru pada Kamis (9/12) berada pada level 2 atau Waspada.

“Tingkat aktivitas saat ini masih ditetapkan pada level 2 atau WASPADA, dengan rekomendasi agar masyarakat tidak melakukan aktivitas pada radius 1 km dari puncak, 5 km dalam sektor tenggara-selatan, serta sepanjang aliran sungai yang berhulu di daerah puncak,” imbuh Andiani.

Related Articles

Back to top button