Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI) menggelar webinar dengan tema “Penerapan Teknologi Cloud untuk Fintech yang sesuai Kepatuhan Regulasi OJK”.
Transformasi digital didorong karena pandemi, sehingga dari penyedia jasa dan customer tidak bisa secara face to face.
Maka teknologi akan sangat diandalkan, dan bisnis fintech terus berkembang di masa seperti ini.
Peran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) penting sebagai pemberi kebijakan dan memberikan ilmu bagi para pelaku industri fintech itu sendiri.
Webinar yang dilaksanakan pada hari Selasa (7/12) ini dihadiri oleh beberapa narasumber, salah satunya Dino Milano Siregar yang merupakan Direktur Grup Inovasi Keuangan Digital Otoritas Jasa Keuangan.
Dino menerangkan jika cloud atau yang diartikan sebagai awan merupakan teknologi yang dapat dilihat namun tak bisa kita sentuh. Secara umum cloud beguna untuk menyimpan data yang kita miliki.
Dalam pemaparannya, Dino menjelaskan tentang risiko tidak memiliki pencadangan data. Terdapat enam risiko jika sebuah perusahaan tak memiliki pencadangan data, berikut risiko-risiko yang didapat jika kita tak memiliki pencadangan data
1. Risiko Hukum
Jika perusahaan yang kita miliki tak memenuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan peraturan perundang-undangan. Maka dapat dikenakan sanksi.
2. Risiko Strategis
Tidak beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang ada, dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
3. Risiko Operasional
Data rawan hilang akibat kelalaian atau bencana alam yang berdampak pada produktivitas perusahaan.
4. Risiko Reputasi
Kredibilitas perusahaan buruk dari perspektif pengguna dan mitra perusahaan akan merusak citra perusahaan.
Risiko reputasi yang harus dijaga oleh industri maupun vendor. Karena berdampak pada perusahaan itu sendiri. Sebagai contoh jika ada kasus di suatu bank, dan reputasi mereka jelek, maka konsumen akan menarik uang mereka sehingga bank tersebut bisa saja kolaps.
5. Risiko Perlindungan Konsumen
Data konsumen dapat tersebar dan disalahgunakan oleh pelaku kejahatan
6. Risiko Siber
Berpotensi adanya serangan siber seperti hacking, malware, dll yang mengancam keselamatan data perusahaan.
Dino juga berpesan bagi para pelaku fintech yang menggunakan cloud agar kita secara bersama-sama menjaga ketahanan data secara mutlak. Karena ketika data kita bocor ke luar negeri maka kita akan menjadi konsumen di negeri sendiri.