Madinaworld.id – Berdasarkan data yang dihimpun Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat Bencana Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru per hari ini, Senin (6/12), jumlah warga yang masih dinyatakan hilang sebanyak 27 orang. Pengecekan dan validasi data masih terus dilakukan, untuk memastikan status para warga yang hilang.
Sementara itu, jumlah korban meninggal dunia akibat erupsi Gunung Semeru berjumlah 15 orang. 8 orang teridentifikasi di Kecamatan Pronojiwo, dan 7 orang lainnya di Kecamatan Candipuro.
Posko masih tetap melakukan operasi pencarian dan pertolongan terhadap kemungkinan warga yang menjadi korban erupsi Gunung Semeru.

Posko melaporkan, tercatat sebanyak 5.205 jiwa terdampak akibat erupsi Semeru. Jumlah warga yang mengungsi berjumlah 1.707 jiwa, yang tersebar di 19 titik. 9 titik pos pengungsian di Kecamatan Pronojiwo, 6 titik di Candiro, dan 4 titik di Kecamatan Pasirian.
Selain berdampak pada korban jiwa, pemukiman dan infrastruktur di beberapa Kecamatan di Kabupaten Lumajang ikut rusak. Data sementara menujukkan sejumlah 2.970 unit rumah dan 38 unit fasilitas pendidikan terdampak, serta 1 unit jembatan penghubung Lumajang dan Malang terputus (jembatan Gladak Perak).
Akibat bencana erupsi Gunung Semeru ini Bupati Kabupaten Lumajang menetapkan status Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru selama 30 hari. Terhitung sejak 4 Desember 2021 hingga 3 Januari 2022. Hal tersebut didasarkan pada Surat Keputusan Nomor 188.45/525/427.12/2021.