Gunung Semeru baru saja erupsi pada Sabtu (4/12/2021). Selain gunung Semeru, Indonesia masih memiliki banyak gunung api aktif yang lainnya.
Bahkan, dalam sejarah letusan gunung api terbesar di dunia ada yang berasal dari gunung api Indonesia.
Letusan gunung api diukur dengan sistem klasifikasi yang disebut Volcanic Explosivity Index (VEI). Sistem ini mulai dikembangkan pada tahun 1980-an.
Skalanya adalah 1 sampai dengan 8. Letusan gunung api yang paling besar di dunia yang pernah tercatat adalah dengan kekuatan 8 VEI.
Kejadian tersebut sudah terjadi sudah sangat lama sekali. Dalam kurun waktu 10.000 tahun terakhir belum ada letusan gunung yang kekuatannya 8 VEI.
Sepanjang usia bumi, sudah ada beberapa letusan gunung api yang kuat dan sangat menghancurkan.
Dikutip dari Kompas.com berikut ada 10 letusan gunung api terbesar di dunia yang tercatat manusia.
- Erupsi Yellowstone, 640.000 tahun yang lalu (8 VEI)
Letusan terbesar pertama terjadi di Gunung Yellowstone di Wyoming, Amerika Serikat. Letusan dahsyat dari gunung ini menciptakan kaldera besar di Wyoming Barat.
Yellowstone pernah meletus dengan kekuatan luar biasa, tiga letusan berkekuatan 8 VEI mengguncang daerah itu pada 2,1 juta tahun lalu, 1,2 juta tahun lalu, dan yang terakhir 640.000 tahun yang lalu.
Sebanyak tiga letusan supervolcano terbaru menciptakan kawab besar di taman, berukuran 48 x 72 kilometer. Peluang letusan gunung berapi super seperti itu adalah sekitar 1:700.000 setiap tahun.
- Gunung Tambora, tahun 1815 (7 VEI)
Letusan Gunung Tambora yang terjadi tahun 1815 silam termasuk dalam letusan terdahsyat di dunia. Kekuatannya mencapai 7 VEI, atau berada di peringkat kedua dalam indeks VEI.
Puncak letusan Gunung Tambora terjadi pada April 1815. Bahkan suara ledakannya terdengar hingga ke pulau Sumatera.
Sebanyak 71.000 orang menjadi korban letusan gunung yang berada di Nusa Tenggara Barat ini, dan hujan abu tebal menyelimuti banyak pulau yang jauh dari lokasi letusan.
- Huaynaputina, tahun 1600 (6 VEI)
Dalam catatan sejarah, letusan gunung yang berlokasi di Peru ini merupakan letusan gunung terbesar di Amerika Selatan.
Letusan Gunung Huaynaputina memuntahkan lumpur sejauh Samudra Pasifik, 120 km, dan memengaruhi iklim global.
Abu dari letusan Huaynaputina mengubur area seluas 50 km persegi di sebelah Barat gunung, yang masih diselimuti sampai hari ini. Musim panas setelah letusan gunung Huaynaputina tahun 1600 adalah yang terdingin dalam 500 tahun.
Letusan gunung setinggi 4.850 meter pada 1600 silam ini merusak kota-kota terdekatnya di Arequipa dan Moquegua, yang baru pulih sepenuhnya setelah lebih dari satu abad lamanya.
- Gunung Krakatau, tahun 1883 (6 VEI)
Kisah letusan Gunung Krakatau salah satu letusan gunung api yang termasyhur di dunia. Terletak di antara Pulau Jawa dan Sumatera, letusan Krakatau mencapai klimaks pada 26-27 April 1883.
Letusan eksplosif dari stratovolcano ini, yang terletak di sepanjang busur pulau vulkanik di zona subduksi lempeng Indo-Australia, mengeluarkan banyak batuan, abu, dan batu apung.
Letusan Krakatau tahun 1883 juga menimbulkan tsunami, yang ketinggian gelombangnya hingga 40 meter dan menewaskan sekitar 34.000 orang.
Alat pengukur pasang surut lebih dari 11.000 km jauhnya di Semenanjung Arab bahkan mencatat peningkatan ketinggian ombak.
Pulau yang pernah menjadi rumah Krakatau hancur total dalam letusan itu, namun letusan baru pada Desember 1927 menciptakan Anak Krakatau di tengah kaldera yang dihasilkan oleh letusan 1883.
- Gunung Santa Maria, tahun 1902 (6 VEI)
Letusan gunung api yang berlokasi di Guatemala ini termasuk yang terbesar di abad ke–20. Letusan tersebut merupakan letusan pertama setelah 500 tahun gunung Santa Maria “terdiam”.
Gunung berapi yang simetris dan tertutup pepohonan ini adalah bagian dari rantai stratovolcano di sepanjang daratan pantai Pasifik Guatemala. Gunung Santa Maria terus mengalami aktivitas terus menerus setelah ledakan terakhirnya.
- Gunung Novarupta, tahun 1912 (6 VEI)
Novarupta termasuk rantai gunung berapi di Semenanjung Alaska, bagian dari Cincin Api Pasifik.
Saat letusan dahsyat tahun 1912 tersebut, Gunung Novarupta mengeluarkan 12,5 km kubik magma dan abu ke udara, yang kemudian menutup area seluas 7.800 km persegi dengan ketebalan abu lebih dari stu kaki.
- Letusan Gunung Pulau Ambrym, tahun 50 masehi (6+VEI)
Pulau yang memiliki luas 665 km persegi ini merupakan bagian dari Republik Vanuatu, negara kecil di Barat Daya Samudra Pasifik. Letusan di Pulau Ambryn menjadi salah satu letusan yang dikenang sejarah, sebab dalam letusan ini mengirimkan gelombang abu panas serta debu menuruni gunung yang membentuk kaldera seluas 12 km.
Gunung berapi ini terus menjadi salah satu gunung berapi yang aktif di dunia. Gunung ini telah meletus 50 kali sejak 1744 dan terbukti menjadi gunung yang berbahaya bagi penduduk setempat.
- Gunung Ilopango, tahun 450 masehi (6+VEI)
Gunung Ilopango pernah meletus sangat dahsyat, gunung ini terletak tidak jauh dari San Salvador, ibu kota El Savador.
Dampak dari letusan gunung ini membuat rute perdagangan terganggu, dan pusat peradaban maya bergeser dari daerah dataran tinggi El Savador ke dataran rendah di Utara Guatemala.
- Gunung Thera, sekitar tahun 1610 SM (7 VEI)
Letusan Gunung Thera juga termasuk dalam letusan dahsyat. Para ahli geologi meyakini gunung berapi yang berada di Kepulauan Aegea Thera (dekat Yunani) pernah meletus dengan energi beberapa ratus bom atom dalam sepersekian detik.
Tsunami dan penurunan suhu yang disebabkan oleh sejumlah besar sulfur dioksida yang dimuntahkan ke atmosfer juga merubah iklim.
- Gunung Changbaishan, 1000 masehi (VEI 7)
Dikenal juga sebagai gunung berapi Baitoushan, letusannya memuntahkan material vulkanik hingga ke Utara Jepang, dengan jarak kurang lebih 1.200 kilometer.
Letusan gunung api Changbaishan menciptakan kaldera besar hampir sepanjang 4,5 km dengan lebar hampir 1 km di puncak gunung. Gunung yang terletak di antara perbatasan China dan Korea Utara itu terakhir meletus pada 1702. Para ahli geologi menganggap gunung ini sudah tak aktif.